Sobat CorPenLa, taukah kamu dengan Model Penelitian Grounded Theory 😃
Model
penelitian Grounded Theory
adalah metode penelitian kualitatif yang menggunakan sejumlah
prosedur sistematis guna mengembangkan teori dari kancah. Pendekatan ini pertama kali disusun oleh dua
orang sosiolog yaitu Barney
Glaser dan Anselm Strauss. Mereka
telah menulis 4 (empat) buah buku, yaitu; "The Discovery of Grounded Theory" (1967), Theoritical Sensitivity (1978), Qualitative
Analysis for Social Scientists (1987), dan Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and
Techniques (1990). Menurut kedua ilmuwan ini pendekatan Grounded Theory merupakan metode ilmiah,
karena prosedur kerjanya yang dirancang secara cermat sehingga memenuhi kriteria
metode ilmiah. Kriteria yang dimaksud
adalah adanya signikansi, kesesuaian antara teori dan observasi, dapat
digeneralisasikan, dapat diteliti ulang, adanya ketepatan dan ketelitian, serta
bisa dibuktikan. Ajaran utama model Grounded Theory bahwa teori harus muncul dari data atau
dengan kata lain teori harus berasal (grounded)
dalam data.
Sesuai
dengan nama yang disandangnya, tujuan dari Grounded
Theory Approach adalah
teoritisasi data. Teoritisasi adalah sebuah metode penyusunan teori yang berorientasi
tindakan/ interaksi, karena itu cocok
digunakan untuk penelitian terhadap perilaku. Penelitian ini tidak bertolak
dari suatu teori atau untuk menguji teori (seperti paradigma penelitian
kuantitatif), melainkan bertolak dari data menuju suatu teori. Oleh karena itu yang diperlukan
dalam proses menuju teori tersebut
adalah prosedur yang terencana dan teratur (sistematis). Selanjutnya, metode
analisis yang ditawarkan Grounded Theory
Approach adalah teoritisasi data (Grounded
Theory).
Grounded
Theory adalah satu jenis metode
penelitian kulitatif yang menggunakan
sejumlah prosedur sistematis guna mengembangkan teori dari kancah. Penelitian Grounded
Theory adalah tekhnik penelitian induktif.
Pendekatan penelitian ini bermaslahat dalam menemukan problem-problem yang
muncul dalam situasi kebidanan dan aplikasi proses-proses pribadi untuk
menanganinya.
Prinsip-prinsip grounded
theory dikatakan sebagai metode ilmiah meliputi sebagai berikut:
1.
Perumusan masalah
2.
Deteksi fenomena
3.
Penurunan teori (theory Generation)
4.
Pengembangan teori
5.
Penilaian teori (Theory Appraisal)
6.
Grounded theory yang direkonstruksi.
Karakteristik model penelitian Grounded
Theory yaitu fokus penelitian diarahkan pada
proses yang berhubungan dengan sebuah topik substantif, penjaringan data (yang dilakukan secara stimulan dengan
analisis data) dilakukan dengan menggunakan penyampelan teoritis.
Analisis dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk pengkodean (coding).
Langkah teoretisasi penelitian Grounded adalah konseptualisasi,
kategorisasi konsep, dan melahirkan proporsi.
Kelemahan
penggunaan model Grounded Theory terlalu
memakan waktu yang lama. Banyak orang yang kesulitan mempraktikannya, kecuali
dalam kondisi yang longgar, tidak kakuk, dan tidak terlalu dispesifikasi.
Kelebihan
model Grounded Theory yaitu kualiatas
Grounded Theory sama seperti pada
penelitian lain, dan juga ditentukan oleh proses penelitian di mana teori
menghasilkan serta berbalasan empiris dari temuan atau teori yang dihasilkan. Grounded Theory sangat ditekankan untuk
menggali data perilaku yang sedang berlangsung (life history) untuk melihat
prosesnya serta ditunjukan untuk menangkap hal˗hal yang bersifat kausalitas
(perihal sebab akibat).
DAFTAR
PUSTAKA
Burhan Bungin.
2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad
Saekan. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Kudus : Nora Media
Enterprise
Parlindungan
Pardede. 2009. Penelitian Grounded Theory
diakses melalui http://jojoparlisda.blogspot.com/2009/01/penelitian-grounded-theory.html pada tanggal 15 Mei 2013
Hasan Uddien.
2012. Grounded Theory diakses melalui http://warungbelajarbebas.blogspot.com/2012/05/grounded-theory.html pada tanggal 15 Mei 2013

Tidak ada komentar:
Posting Komentar